Amalia Bunda Medika

Penyebab Sakit Tenggorokan saat Puasa, Begini Cara Mengatasinya  

Bagikan :

Bulan Ramadan adalah momen istimewa bagi umat Muslim untuk menjalankan ibadah puasa. Namun, tidak jarang tantangan kesehatan muncul, salah satunya sakit tenggorokan. 

Kondisi ini bisa mengganggu kenyamanan saat berpuasa, terutama ketika harus berbicara atau beraktivitas sepanjang hari. 

Apa sebenarnya yang menyebabkan sakit tenggorokan saat puasa, dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak artikel ini sampai akhir. 

Penyebab Sakit Tenggorokan saat Puasa  

1. Dehidrasi

Saat puasa, tubuh tidak mendapatkan asupan cairan selama berjam-jam. Hal ini bisa menyebabkan tenggorokan menjadi kering, iritasi, dan akhirnya menimbulkan rasa sakit. 

Kurangnya cairan juga mengurangi produksi air liur yang berfungsi menjaga kelembapan tenggorokan.  

2. Perubahan Suhu yang Ekstrem

Paparan udara dingin dari AC atau perubahan suhu yang drastis antara siang dan malam dapat membuat tenggorokan terasa sakit. 

Udara kering dan dingin dapat mengiritasi selaput lendir di tenggorokan, menyebabkan peradangan.  

3. Konsumsi Makanan Berminyak dan Pedas saat Sahur dan Berbuka  

Makanan yang digoreng atau berbumbu tajam dapat memperparah iritasi tenggorokan. Minyak berlebih dari gorengan dapat meninggalkan lapisan di tenggorokan, yang memicu rasa gatal dan tidak nyaman.  

4. Paparan Polusi dan Debu

Beraktivitas di luar ruangan saat berpuasa membuat Anda rentan terhadap polusi dan debu, yang bisa mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan sakit tenggorokan.  

5. Infeksi Virus atau Bakteri

Sakit tenggorokan juga bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, seperti flu atau radang tenggorokan. 

Kondisi ini bisa semakin parah jika daya tahan tubuh melemah akibat kurangnya asupan cairan dan nutrisi saat puasa.  

Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan saat Puasa  

1. Perbanyak Minum Air saat Sahur dan Berbuka

Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan mengonsumsi cukup air putih saat sahur dan berbuka. Hindari minuman berkafein atau bersoda yang bisa memperparah dehidrasi.  

2. Konsumsi Madu dan Lemon

Madu memiliki sifat antibakteri alami, sementara lemon kaya akan vitamin C yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Campurkan keduanya dalam segelas air hangat untuk meredakan sakit tenggorokan.  

3. Hindari Makanan yang Memicu Iritasi

Batasi konsumsi gorengan, makanan pedas, dan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin. Pilih makanan yang lebih lembut dan mudah dicerna, seperti sup atau bubur.  

4. Berkumur dengan Air Garam

Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu mengurangi peradangan dan membunuh bakteri penyebab sakit tenggorokan. Lakukan ini secara rutin sebelum tidur dan setelah berbuka.  

5. Gunakan Pelembap Udara  

Jika Anda sering berada di ruangan ber-AC, pertimbangkan untuk menggunakan humidifier atau pelembap udara agar kelembapan ruangan tetap terjaga. Ini bisa membantu mencegah tenggorokan menjadi kering.  

6. Istirahat yang Cukup

Kurangnya tidur dapat menurunkan sistem imun tubuh, membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi. Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup selama Ramadan agar tubuh tetap fit.  

7. Hindari Merokok dan Paparan Asap

Asap rokok dan polusi udara dapat memperburuk iritasi tenggorokan. Jika Anda perokok, ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk mulai mengurangi atau berhenti merokok demi kesehatan tenggorokan.  

Kapan Harus ke Dokter?  

Jika sakit tenggorokan tidak kunjung membaik dalam beberapa hari, disertai demam tinggi, kesulitan menelan, atau pembengkakan pada kelenjar leher, segera periksakan diri ke dokter spesialis THT.  

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dr. Mahastini, Sp. THT-KL di Klinik Amalia Bunda Medika. Klinik ini membuka layanan Poli THT-KL dengan jadwal praktik:  

  • Hari: Senin – Jumat  
  • Pukul: 17.00 – 19.00  

Kesimpulan  

Menjaga kesehatan tenggorokan saat puasa sangat penting agar ibadah tetap lancar. 

Dengan menerapkan pola hidup sehat dan menghindari pemicu sakit tenggorokan, Anda bisa menjalani puasa dengan lebih nyaman. 

Jika sakit tenggorokan tak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.***

Leave a Comment