- 082329699844
- amaliabundamedika@gmail.com
Layanan Fisioterapi
Fisioterapi adalah suatu pelayanan yang diberikan kepada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, dan memulihkan kesehatan pasien. Ketika seseorang mengalami masalah kesehatan yang mengganggu fungsi motorik sehingga mempengaruhi aktivitas fisiknya, fisioterapi bisa memberikan solusi. Dokter dan ahli fisioterapi atau dikenal dengan istilah fisioterapis akan menilai, merencanakan, dan menerapkan program rehabilitasi yang dapat meningkatkan atau memulihkan fungsi motorik manusia, memaksimalkan kemampuan gerak, meredakan gejala nyeri, dan mengobati atau mencegah masalah fisik terkait dengan cedera, penyakit, atau gangguan lain.
Dokter dan fisioterapis akan menggunakan beraneka macam terapi dan teknik fisik. Misalnya terapi gerakan, laser, latihan fisik, hingga ultrasonografi. Mereka juga dapat mengembangkan program tertentu untuk screening dan pencegahan penyakit atau gangguan fisik umum. Dokter dan fisioterapis mempunyai pengetahuan khusus mengenai cara kerja tubuh sehingga paham ketika ada gangguan fungsi dan bisa mengambil tindakan yang diperlukan.
Kondisi Pasien yang Membutuhkan Fisioterapi
Orang dari segala usia dengan berbagai kondisi medis dapat memanfaatkan fisioterapi. Namun keputusan mengenai kondisi pasien yang membutuhkan fisioterapi tergantung hasil pemeriksaan dokter. Berikut ini beberapa kondisi yang mungkin memerlukan fisioterapi.
1. Neurologi
Pasien yang mengalami gangguan gerakan dan fungsi yang bersumber dari masalah dalam sistem saraf dan otot tubuh bisa memanfaatkan fisioterapi neurologi. Gejala kondisi ini antara lain tubuh menjadi lemas, keseimbangan dan koordinasi tubuh memburuk, kejang atau tremor otot, serta hilang atau berkurangnya kemampuan untuk merasakan sensasi. Contohnya:
- Stroke
- Cedera tulang belakang
- Multiple sclerosis
- Parkinson
Fisioterapi dapat membantu memulihkan keterampilan motorik dan menjaga postur tubuh pasien gangguan neurologis dengan terapi mekanis.
2. Neuromusculoskeletal
Neuromusculoskeletal adalah penyakit yang terkait dengan sistem otot, saraf, tendon, tulang, dan sendi. Kondisi ini juga mungkin memerlukan fisioterapi sebagai penanganan. Gejalanya antara lain mati rasa, kesemutan, nyeri otot, peradangan, dan pembengkakan. Dibutuhkan pemeriksaan dengan metode pencitraan seperti roentgen dan CT-scan untuk mendiagnosis masalah ini.
3. Kardiovaskular
Fisioterapi juga bermanfaat bagi pasien penyakit kardiovaskular untuk kembali beraktivitas seperti sedia kala, misalnya setelah mengalami serangan jantung. Lewat fisioterapi, pasien bisa memulihkan kondisi fisik dan emosionalnya. Program fisioterapi kardiovaskular meliputi sesi olahraga serta pendidikan tentang kesehatan dan gaya hidup sehat.
4. Respirasi
Dokter dan Fisioterapis bisa membantu menangani, mengedukasi, dan menasihati pasien yang memiliki masalah paru-paru dan sistem pernapasan, seperti asma, bronkitis kronis, dan pneumonia. Tujuan fisioterapi respirasi adalah menilai gejala, memahami bagaimana dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari, dan membantu mengelola gejala tersebut lebih baik sehingga pasien bisa lebih mengendalikan pernapasannya.
Bentuk Pelayanan Fisioterapi
Terdapat berbagai bentuk perawatan fisioterapi. Pasien akan menjalani asesmen untuk membantu menentukan bentuk perawatan sesuai dengan masalah yang dialami. Tiga bentuk fisioterapi yang paling lazim adalah:
- Pendidikan dan saran
- Latihan gerakan dan olahraga
- Terapi manual