Amalia Bunda Medika

Penyebab Masuk Angin Kepala, Ini Tanda Perut Banyak Gas  

Bagikan :

Masuk angin adalah istilah umum di Indonesia yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi tubuh yang tidak nyaman, seperti meriang, pegal, dan sakit kepala. 

Meskipun dalam dunia medis istilah ini tidak memiliki definisi resmi, gejala yang sering dikaitkan dengan masuk angin dapat dijelaskan melalui berbagai kondisi kesehatan.  

Salah satu penyebab utama sakit kepala yang sering dianggap sebagai masuk angin adalah penumpukan gas berlebih dalam sistem pencernaan. 

Gas yang tertahan dalam tubuh dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman, menekan diafragma, serta mengganggu sirkulasi oksigen ke otak, yang pada akhirnya memicu sakit kepala.  

Tanda-Tanda Perut Banyak Gas  

Gas yang berlebihan dalam sistem pencernaan bisa menimbulkan berbagai gejala. Berikut beberapa tanda bahwa perut Anda mengalami penumpukan gas:  

– Perut terasa kembung atau begah – Sensasi penuh dan sesak akibat akumulasi gas dalam lambung dan usus.  

– Sering bersendawa – Udara yang masuk dalam jumlah besar ke sistem pencernaan dapat keluar kembali melalui sendawa.  

– Sering buang angin – Peningkatan produksi gas dalam usus menyebabkan tubuh lebih sering mengeluarkan gas melalui rektum.  

– Nyeri atau kram perut – Gas yang menumpuk bisa menyebabkan perut terasa nyeri atau kram.  

– Perut terasa penuh meskipun tidak makan banyak – Sensasi ini sering muncul setelah mengonsumsi makanan yang memicu produksi gas berlebih.  

Penyebab Penumpukan Gas dalam Perut  

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan gas dalam perut antara lain:  

– Menelan udara berlebihan – Kebiasaan makan atau minum terlalu cepat, mengunyah permen karet, dan merokok dapat menyebabkan lebih banyak udara masuk ke dalam sistem pencernaan.  

– Konsumsi makanan tertentu – Makanan seperti kacang-kacangan, brokoli, kol, minuman berkarbonasi, serta makanan tinggi serat tertentu dapat meningkatkan produksi gas dalam usus.  

– Gangguan pencernaan – Kondisi seperti intoleransi laktosa, sindrom iritasi usus besar (IBS), dan refluks asam dapat meningkatkan produksi gas dan memicu perut kembung.  

– Kurangnya aktivitas fisik – Gaya hidup yang kurang aktif dapat 

memperlambat pergerakan gas dalam saluran pencernaan, menyebabkan penumpukan gas.  

Cara Mengatasi Penumpukan Gas dan Sakit Kepala  

Untuk mengurangi penumpukan gas dalam perut dan gejala yang menyertainya, beberapa langkah berikut bisa dicoba:  

1. Makan dengan perlahan – Hindari makan terburu-buru agar udara tidak banyak tertelan saat mengunyah.  

2. Hindari makanan yang memicu gas – Kurangi konsumsi makanan yang diketahui meningkatkan produksi gas dalam sistem pencernaan.  

3. Aktivitas fisik ringan – Jalan kaki atau peregangan ringan dapat membantu merangsang pergerakan gas dalam tubuh.  

4. Kompres hangat – Meletakkan kompres hangat di perut dapat membantu meredakan nyeri akibat penumpukan gas.  

5. Konsumsi probiotik – Makanan atau suplemen probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri usus dan mengurangi produksi gas berlebih.  

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?  

Jika keluhan sakit kepala dan perut kembung terus berlanjut atau semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis. 

Beberapa kondisi kesehatan serius memiliki gejala serupa dan memerlukan penanganan lebih lanjut.  

Bagi Anda yang berada di Cilacap dan sekitarnya, Klinik Utama Amalia Bunda Medika siap memberikan layanan kesehatan yang optimal.  

Kontak Klinik Utama Amalia Bunda Medika:  

– WA Center: 0823-2969-9844  

– Email: amaliabundamedika@gmail.com  

– Alamat: Jl. Rajiman No. 44 Kebonmanis, Kec. Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah  

Memahami penyebab dan tanda-tanda penumpukan gas dalam perut serta kaitannya dengan sakit kepala dapat membantu Anda mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan. *** 

Leave a Comment