Fisioterapi merupakan metode untuk pemulihan tubuh akibat cedera, lumpuh atau masalah lain. Namun, siapa sangka, rupanya ada bahaya fisioterapi bagi bayi.
Bahaya fisioterapi bagi bayi jangan dianggap remeh, karena bisa berakibat fatal bagi tumbuh kembang anak bahkan untuk keberlangsungan hidup.
Untuk itu, bahaya fisioterapi bagi bayi akan tersaji dalam artikel berikut, agar kamu orang tua lebih berhati-hati dalam pengobatan buah hati.
Bahaya Fisioterapi Bagi Bayi
Namun, sebelum itu, kenali dulu beberapa macam gangguan yang bisa tersembuhkan lewat metode penyembuhan fisioterapi.
1. Gangguan Tulang belakang
Gangguan tulang belakang berupa nyeri leher, bahu hingga nyeri punggung.
2. Arthritis
Yakni masalah sendi yang berupa nyeri dan kaku pada bagian sendi tertentu.
3. Pasca Amputasi
Fisioterapi juga bisa memulihkan penyembuhan pasca amputasi atau hilangnya bagian tubuh tertentu karena penyakit atau cedera.
4. Cedera Akibat Olahraga
Cedera akibat berolahraga biasanya banyak dialami oleh atlet atau orang biasa yang berolahraga.
5. Gangguan Fungsi Otak dan Jantung
Fisioterapi juga bisa sebagai alat terapi untuk penyembuhan akibat penyakit sistem syaraf, otak dan peredaran darah serta jantung.
Namun berbagai manfaat ini tidak serta merta memiliki resiko, fisioterapi juga harus dilakukan dengan cara yang baik.
Hal ini agar tidak menimbulkan cedera yang lebih fatal apalagi untuk penyembuhan bayi. Fisioterapi yang banyak dilakukan untuk bayi adalah fisioterapi dada.
Jadi fisioterapi dada ini bertujuan untuk mengeluarkan lendir yang berlebih pada paru-paru bayi agar tidak menimbulkan efek yang lebih serius.
Untuk menghindari bahaya fisioterapi bagi bayi, berikut beberapa tips yang bisa diperhatikan.
1. Pastikan Sang Buah Hati Nyaman
Sebelum melakukan fisioterapi dada pada bayi, pastikan bayi dalam keadaan nyaman, agar teknik ini bisa berjalan dengan lancar.
2. Posisi Bayi
Posisikan bayi hingga dada lebih tinggi dari bagian tubuh lain. Ini dapat memudahkan dalam proses fisioterapi dada pada bayi.
3. Dilakukan Sebelum Tidur
Fisioterapi dada pada bayi sebaiknya dilakukan sebelum waktu tidur bayi, entah itu tidur malam ataupun siang.
4. Hindari Saat Jam Makan
Saat melakukan fisioterapi dada hindari jam yang berdekatan dengan waktu makan atau waktu menyusui bayi. Lakukan satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan.
5. Tekan Pada Area yang Benar
Perkusi atau menekan dada, hanya boleh dilakukan di atas tulang rusuk bayi. Hindari menekan pada tulang belakang, tulang dada dan perut.
6. Hindari Menundukkan Kepala Bayi
Saat melakukan fisioterapi dada hindari kepala bayi menunduk karena bisa berakibat resiko refluks dan aspirasi.
Itu beberapa tata cara yang harus diperhatikan saat akan melakukan fisioterapi dada pada bayi. Selain itu ada resiko fisioterapi dada pada bayi yang harus orangtua ketahui.
Fisioterapi dada pada bayi bisa mengakibatkan batuk darah atau pendarahan pada paru-paru, detak jantung tidak normal, tekanan di kepala bayi meningkat, lendir yang kembali masuk ke paru-paru, kadar oksigen menurun
Hingga muntah, cedera pada tulang rusuk dan tulang belakang, tekanan darah rendah. Hal itu harus diperhatikan sebagai resiko melakukan teknik fisioterapi dada pada bayi.
Namun resiko komplikasi tersebut dapat diatasi dengan segera menghubungi dokter terkait gejala yang dialami oleh buah hati.****