Tekanan darah rendah dalam dunia medis dikenal dengan istilah hipotensi. Namun, sebagian masyarakat masih mengira tekanan darah rendah sama dengan kurang darah atau anemia. Berikut serba-serbi tekanan darah rendah menurut Kementerian Kesehatan.
Dilansir situs Pelayanan Kesehatan Kemenkes, tekanan darah rendah atau hipotensi terjadi ketika tekanan darah menunjukkan angka kurang dari 90/60 mmHg.
Tekanan darah rendah terkadang tidak menunjukkan gejala, sehingga penderitanya tidak menyadari. Namun, pada sebagian kasus lainnya, orang yang menderita hipotensi mungkin akan mengalami gejala saat serangan darah rendah muncul, seperti kelelahan, pusing, mual, dan bahkan pingsan.
8 Penyebab Darah Rendah
Hipotensi dapat terjadi karena beberapa faktor :
1. Pertambahan usia
2. Faktor keturunan
3. Kehamilan,
4. Infeksi,
5. Dehidrasi,
6. Penyakit jantung,
7. Pendarahan,
8. Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
6 Cara Mencegah Darah Rendah
Tekanan darah rendah apabila dibiarkan tanpa penanganan dapat memicu beragam gejala yang mengarah ke komplikasi berbahaya.
Bahaya penyakit tekanan darah rendah dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup, mengatur pola makan, dan pengobatan yang tepat.
1. Minum air putih lebih banyak untuk meningkatkan volume darah dan cairan tubuh serta mencegah dehidrasi.
2. Konsumsi makanan yang bergizi, termasuk makanan yang mengandung garam atau natrium.
3. Hindari mengubah posisi tubuh dengan tiba-tiba dan berdiri terlalu lama.
4. Batasi konsumsi minuman beralkohol.
5. Konsumsi secangkir kopi atau teh berkafein di pagi hari, jika memungkinkan.
6. Berolahraga secara teratur sekitar 30 menit setiap hari atau sekitar 150 menit setiap minggu.