Gangguan saraf, atau yang dalam istilah medis dikenal dengan sebutan ‘neuropati’, adalah kondisi terganggunya fungsi saraf, yang dapat terjadi karena penyakit tertentu, maupun cedera. Gejala yang dirasakan dapat bervariasi, mulai dari yang ringan seperti kram, hingga yang berat seperti kelumpuhan. Seperti apa gangguan saraf yang umum terjadi, dan adakah cara mencegah gangguan saraf sejak dini?
Gangguan saraf ada banyak sekali jenisnya. Salah satu yang akan dijadikan contoh dalam pembahasan kali ini adalah acquired polineuropati. Penyakit saraf ini adalah kondisi ketika beberapa saraf mengalami kerusakan secara bersamaan. Kerusakan biasanya disebabkan oleh penyakit lain, dan bukan diturunkan.
Tergantung pada penyebabnya, penyakit ini dapat memiliki gejala yang beragam. Berikut adalah gejala yang umum muncul ketika terserang acquired polineuropati:
Gangguan gerakan (saraf motorik) dan indra (saraf sensori) terjadi pada kedua sisi tubuh.
Munculnya rasa sakit (sensasi terbakar, dingin, dan tersengat) atau sensasi lainnya (gatal dan pembengkakan).
Merasa kebas atau sakit pada telapak kaki, betis dan paha, jari-jari, tangan, dan lengan.
Kaki melemah.
Kemampuan pergerakan mata terganggu.
Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Agar Tak Mudah Sakit
Cegah Gangguan Saraf dengan Gaya Hidup Ini
Beberapa gaya hidup sehat berikut ini bisa mulai diterapkan, untuk meminimalisir risiko terjadinya gangguan saraf:
1. Olahraga Teratur
Tidak hanya mampu menjaga tubuh tetap fit dan bugar, olahraga yang dilakukan secara teratur juga ternyata dapat membantu mencegah berbagai gangguan saraf. Satu hal yang perlu diingat bahwa olahraga yang perlu kamu lakukan secara teratur bukanlah olahraga berat, melainkan olahraga ringan sekitar 10-15 menit setiap pagi dan sore hari.
Bahkan, sebenarnya kamu dapat memulainya dengan mengganti kebiasaan-kebiasaan kecilmu selama ini. Misalnya, jika kamu terbiasa berangkat ke kantor dengan menggunakan ojek online, kamu bisa mulai mempertimbangkan untuk menggantinya dengan pilihan transportasi lain yang memerlukan banyak gerakan jalan, seperti bus atau kereta.
2. Hindari Pekerjaan yang Menuntut Gerakan Berulang
Pekerjaan yang menuntut kita melakukan gerakan berulang, secara perlahan dapat memicu terjadinya gangguan saraf. Terlebih jika gerakan yang dilakukan adalah gerakan yang berat, atau membuat tubuh berada dalam posisi yang tidak nyaman. Jika kamu memiliki pekerjaan yang mengharuskan untuk duduk dalam waktu lama misalnya, cobalah untuk beristirahat selama beberapa menit dan lakukan gerakan-gerakan peregangan sederhana.
3. Jaga Berat Badan Ideal
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan beban pada kaki, dan memicu berbagai risiko penyakit kardiovaskuler. Orang dengan berat badan berlebih pun akan memiliki risiko terkena gangguan saraf lebih tinggi, dibanding mereka yang memiliki berat badan ideal. Oleh karena itu, cobalah untuk mulai menjaga berat badan tetap ideal, dengan menerapkan pola makan sehat rendah kalori.
4. Pastikan Asupan Vitamin B Tercukupi
Selama ini, kita mengenal banyak vitamin dengan beragam manfaatnya bagi tubuh. Vitamin A, C, dan E misalnya, cukup populer di kalangan kaum hawa untuk mencerahkan kulit serta membantu menjaga daya tahan tubuh. Namun, dalam hal menjaga kesehatan saraf, vitamin B merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit diabetes dan penyakit ginjal kronis, yang sering berujung pada kerusakan saraf, vitamin B1, B6, dan B12 dapat menjadi penyelamat.
Lebih lanjut, vitamin B1 merupakan anggota keluarga vitamin B kompleks yang larut dalam air. Vitamin ini mampu mengubah karbohidrat menjadi glukosa, yang berguna untuk menghasilkan energi bagi tubuh, termasuk saraf. Para ahli pun mengungkapkan bahwa vitamin B1, B6, dan B12 saling bersinergi untuk menjaga dan memperbaiki sistem saraf.
5. Hindari Alkohol
Kebiasaan mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko gangguan saraf. Hal ini dikarenakan alkohol dapat mengganggu penyerapan vitamin B yang baik untuk saraf, dengan cara mendistraksi konsentrasi tubuh dalam menyerap vitamin B. Selain itu, mengonsumsi alkohol juga akan membuat neuropati mengganas, apalagi jika orang tersebut memiliki riwayat diabetes, penyakit ginjal kronis, dan pola makan yang tidak sehat.
Source : halodoc