Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan tips mencegah DBD bagi masyarakat. Kasus demam berdarah di Indonesia sedang mengalami peningkatan.
Penyakit yang satu ini terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Bisa saja dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Penyakit demam berdarah dengue ditandai dengan gejala klinis seperti demam tinggi, bintik merah, sampai mimisan.
Melansir dari laman resmi Kemenkes RI, masyarakat dapat melakukan pencegahan demam berdarah di lingkungan masing-masing.Hal ini yang sangat efektif untuk mencegah sarang nyamuk di sekitar rumah.
Tips Mencegah DBD
1.Lakukan 3M
Pencegahan sarang nyamuk ini bisa dilakukan dari keluarga atau tempat tinggal masing-masing. Tips cegah DBD menurut Kemenkes adalah menerapkan 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang benda yang berisiko menjadi sarang nyamuk.
2.Rutin membersihkan saluran air
Berikutnya, rutin memeriksa saluran air di sekitar rumah, seperti selokan atau kolam ikan. Pastikan air mengalir dan tidak ada penumpukan sampah yang menyumbat aliran air.
Perhatikan juga tidak ada genangan-genangan air di area halaman maupun kebun agar tidak dimanfaatkan nyambuk berkembang biak.
3.Vaksin DBD
Sebenarnya sudah ada vaksin demam berdarah yang dapat diakses oleh masyarakat. Suntikan vaksin ini dapat mencegah penularan DBD yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.
Tersedia etravalent dengue vaccine (TDV) yang dirancang untuk memberi perlindungan terhadap empat virus dengue sekaligus, mulai dari DENV1, DENV2, DENV3, hingga DENV4.
Vaksin ini mengandung virus dengue yang sudah dilemahkan sehingga tidak mengakibatkan penyakit. Setelah vaksin disuntikkan akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi.
“Saat ini memang sudah ada vaksin demam berdarah yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat secara mandiri. Tapi ingat, bahwa walaupun sudah divaksin kita masih akan ada kemungkinan terkena demam berdarah. Jadi memang PSN dan 3M itu masih harus kita lakukan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dikutip dari Antara, Selasa (7/5/2024).***