Sobat lilo, Bukan rahasia lagi kalau kadar kolesterol yang terlampau tinggi bisa menyebabkan sederet masalah bagi tubuh. Yang paling utama adalah meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular.
Terkadang, kolesterol tinggi tak menimbulkan gejala pada pengidapnya. Namun, ada pula yang merasakan gejala, seperti serangan jantung dan stroke.
Kolesterol tinggi ini enggak pandang bulu, tak peduli wanita atau pria, tua, ataupun muda, sama-sama punya risiko untuk mengidapnya.
Sebab, sebagian besar kasus kolesterol tinggi disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Seperti asupan makanan tinggi kolesterol, makanan siap saji, hingga jarang berolahraga.
Memeriksa kadar kolesterol itu amat penting, apalagi bagi seseorang yang berisiko tinggi. Lantas, kapan sih waktu yang tepat untuk melakukan cek kolesterol?
Dari 3 Bulan–5 Tahun
Pada dasarnya, kita enggak perlu menunggu berbagai gejala muncul untuk melakukan cek kolesterol. Sebaiknya cek kolesterol ini dilakukan secara berkala dan sedini mungkin. Nah, menurut The American Heart Association, kadar kolesterol darah sebaiknya diperiksa setiap 5 tahun setelah seseorang berusia 20 tahun.
Namun, jika kadar kolesterol dalam tubuh melebihi 200 mg/dL, maka cek kolesterol sebaiknya dilakukan setiap 3 bulan sampai kadarnya normal kembali. Nah, andaikan kadar kolesterol telah normal, maka cek kolesterol bisa dilakukan minimal satu kali dalam setahun.
Lalu, bagaimana dengan prosedurnya? Kita diharuskan berpuasa sebelum melakukan cek kolesterol, setidaknya 9–12 jam. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan nilai basal kolesterol dalam tubuh, tanpa adanya intervensi. Di samping itu, cek kolesterol sebaiknya dilakukan di pagi hari, setelah berpuasa pada malam sebelumnya.
Nah, kesimpulannya, cek kolesterol sebaiknya dilakukan sedini mungkin sebelum muncul berbagai gejalanya. Sebab dengan mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh, kita bisa menjaga kondisi kesehatan dan terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh kolesterol tinggi.
Atasi dengan Rutin Berolahraga
Umumnya, kalau kadar kolesterol sudah terlanjur tinggi, dokter akan menyarankan kamu untuk rutin berolahraga sebelum mengonsumi obat-obatan. Enggak cuma itu, orang gemuk juga harus menurunkan berat badannya terlebih dahulu.
Untuk kamu yang mengidap kolesterol tinggi dan obesitas, olahraga juga menyimpan keistimewaan. Kata ahli dalam Journal of Obesity, olahraga seperti berjalan, berlari, dan bersepeda, bisa menurunkan tingkat kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida.
Maka dari itu, sebaiknya kamu perlu berdiskusi dulu dengan dokter untuk memilih jenis olahraga yang tepat sebagai kiat mengelola kolesterol tinggi. Pastinya olahraga perlu dilakukan bertahap dan progresif.
Memiliki masalah dengan kolesterol dalam tubuh? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter di klinik amalia bunda medika. Semoga membantu***