
Penyakit rematik yang kita kenal nyatanya memiliki beberapa jenis dengan gejala yang timbul berbeda. Setidaknya ada lebih dari 100 jenis penyakit rematik dengan gejala yang berbeda pada setiap orang.
Rematik adalah sebuah kondisi penyakit autoimun dengan menyerang pada daerah persendian dan otot.
Jika sudah terkena, seseorang akan mengalami pembengkakan dan peradangan pada daerah sendi dan otot yang menimbulkan rasa sakit.
Tingkat rasa sakit pada masing-masing orang berbeda, namun umumnya mereka akan menderita nyeri.
Berikut ini, jenis rematik yang sering kita jumpai dan cukup kita kenal, mulai dari Rheumatoid arthritis, Osteoartritis, Sindrom Sjogren, Lupus hingga Ankylosing spondylitis. Jenis rematik ini menyerang persendian yang menyebabkan keropos tulang, merusak jaringan sendi hingga merusak sendi secara total.
Jika hal itu terjadi, beberapa organ tubuh bisa turut terserang seperti otot, tendon dan ligamen.
Supaya kita bisa mewaspadai penyakit ini, maka penting untuk tahu apa saja gejala yang mungkin muncul.
Gejala rematik yang mudah kita sadari dan waspadai antara lain:
– Sendi Kaku
Kondisi persendian kaku umumnya terjadi pada pagi hari selepas bangun tidur. Kondisi ini bisa berlangsung selama satu jam dan akan berangsur menghilang. Selain kaku, sensasi kesemutan atau terbakar pada area sendi juga bisa terjadi.
–Sendi Bengkak dan Nyeri
Sendi mengalami pembengkakan dan nyeri jika disentuh. Hal ini terjadi pada dua sisi tubuh (kanan-kiri) dengan tingkat nyeri yang bisa berbeda. Sendi yang mengalami bengkak akan terasa hangat dan memiliki tekstur lembek jika disentuh.
–Timbul Benjolan
Benjolan atau nodul yang terjadi dibawah kulit bisa dialami oleh 20% penderita rematik. Ukurannya nodul umumnya sebesar kacang hijau dan bisa membesar atau mengecil dengan letak di sekitar persendian. Selama penderita belum sembuh dari rematik, benjolan ini bisa selalu terbentuk.
–Penumpukan Cairan
Kondisi pembuluh darah yang tidak lancar bisa membuat penumpukan cairan terutama diarea pergelangan kaki. Pada belakang lutut terdapat kantong sendi yang bisa mengakumulasi cairan dan membentuk kista baker. Kista baker adalah sebuah tumor yang menyebabkan rasa sakit. Tumor ini bisa memanjang ke bawah pada bagian betis dan bisa berkembang pada orang yang tidak mengidap rematik.
–Gejala Mirip Flu
Gejala mirip flu pada penderita rematik, ditandai dengan munculnya rasa kelelahan, demam, lemas dan nafsu makan berkurang. Jika hal ini terjadi akan menimbulkan penurunan berat badan dan juga membatasi aktivitas seseorang. Segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui dan mengobati sebelum semakin memburuk.
Gejala yang timbul bisa dari berbagai kalangan usia, meskpun pada umumnya rematik menyerang seseorang pada usia 40 hingga 60 tahun. Perlu diketahui bahwa, wanita berisiko menderita rematik dua kali lebih besar daripada pria.
Cara Mengatasi Rematik
–Istirahat Cukup
Tidur menjadi salah satu kegiatan yang menyembuhkan jika kita tahu bagaimana melakukannya. Tidur yang cukup dan berkualitas akan membantu tubuh menjaga stamina agar tetap prima. Para penderita rematik juga harus memiliki tidur yang cukup dan kualitas yang baik.
–Olahraga
Olahraga berperan sebagai pembentuk otot dan menguatkan sendi. Hal ini penting bagi penderita rematik untuk melakukan olahraga yang rutin. Olahraga yang bisa dipilih seperti jalan cepat atau berenang.
Usahakan untuk tidak melakukan olahraga risiko tinggi seperti berlari atau senam kardio karena akan memperparah kondisi sakit. Bisa juga melakukan yoga atau tai chi yang fokus menguatkan tubuh pada bagian-bagian tertentu.
–Pijat
Kegiatan ini sangat disukai banyak orang karena sensasinya menenangkan dan menyegarkan badan setelahnya. Pijat bisa menjadi alternatif perawatan bagi Anda yang menderita rematik karena akan membantu mengurangi kekakuan otot dan rasa sakit.
–Pola Makan
Sebagian besar masalah kesehatan berawal dari pola makan yang berantakan. Membangun pola makan yang baik sejak dini penting agar tidak mudah terserang penyakit pada usia muda. Pada penderita rematik, mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan dan anti peradangan sangat dibutuhkan.
Konsumsi sayuran hijau dan berwarna yang segar dan tanpa melalui banyak proses masak, makan buah-buahan, konsumsi yogurt sebagai makanan yang kaya akan probiotik. Lalu kurangi konsumsi gula, makanan olahan dan produk hewani terlalu banyak seperti susu segar, keju dan daging merah.
–Suplemen
Selain itu, konsumsi minyak ikan sebagai cara untuk mencegah dan mengobati rematik. Minyak ikan mengandung anti inflamasi non steroid yang membantu mengurangi nyeri sendi. Jangan lupa untuk tetap konsultasi dengan dokter agar tidak mengganggu fungsi obat-obatan yang lain jika sedang dalam perawatan.
– Kompres
Jika mengalami rasa nyeri, tindakan yang bisa dilakukan adalah kompres panas dan dingin. Kompres panas memiliki manfaat untuk melemaskan otot dan melancarkan aliran darah sedangkan kompres dingin untuk mencegah terjadinya pembengkakan dan peradangan pada sendi. Kompres panas dingin bisa dilakukan dengan menggunakan krim otot yang panas dan dikompres dengan es selama kurang lebih 15 menit.
– Obat Herbal
Mengosumsi obat-obat herbal seperti kunyit dan rempah-rempah lain sebagai alternatif penyembuhan bisa dilakukan. Beberapa ramuan herbal memiliki kandungan anti peradangan yang bagus dikonsumsi para penderita rematik untuk meringankan rasa sakit.
Demikian ulasan tentang gejala dan cara mengatasi penyakit rematik. Tetap jaga pola hidup dan pola makan agar sehat.