Belakangan ini, tak sedikit yang mencari informasi terkait aman tidaknya fisioterapi untuk bayi.
Pertanyaan ini bakal ada di benak para orang tua yang masih bingung apakah anak mereka butuh fisioterapi atau tidak.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan lengkap dengan hal-hal penting yang perlu diperhatikan berikut ini.
Apakah Fisioterapi untuk Bayi Aman?
Umumnya, fisioterapi untuk bayi aman dilakukan asalkan menggunakan teknik yang benar dan dilakukan oleh tenaga fisioterapis berpengalaman.
Adapun salah satu bentuk fisioterapi yang sering dilakukan pada bayi adalah fisioterapi dada.
Teknik fisioterapi yang satu ini bertujuan untuk membantu mengeluarkan lendir berlebihan dari paru-paru bayi.
Pasalnya, terlalu banyak lendir bisa menyumbat saluran udara di paru-paru. Sehingga aliran udara keluarnya bakal terganggu.
Apabila hal ini terjadi, maka diperlukan tindakan fisioterapi dada.
Manfaat Fisioterapi Dada untuk Bayi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, fisioterapi dada akan membantu si kecil mengeluarkan lendir berlebih dari paru-paru.
Sehingga, saluran pernapasannya tidak terganggu lagi.
Selain itu, fisioterapi untuk bayi juga akan membuat si kecil terhindar dari berbagai penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan.
Kondisi yang Perlu Diperhatikan sebelum Fisioterapi Dada
Meskipun fisioterapi dada umumnya aman, ada beberapa kondisi di mana prosedur ini tidak boleh dilakukan pada bayi.
Berapa diantaranya adalah ketika si bayi mengalami luka bakar atau luka terbuka, tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan sekresi, si bayi memiliki kondisi pernapasan tertentu, dan memiliki masalah pada jantung.
Selain itu, beberapa kondisi yang membuat si bayi tidak bisa fisioterapi dada seperti berikut:
- Si bayi patah tulang rusuk atau tulang belakang,
- Mengalami pendarahan yang parah,
- Mengalami peningkatan tekanan di tengkorak,
- Menderita nyeri parah,
- Cedera kepala atau leher.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, fisioterapi untuk bayi merupakan prosedur yang aman apabila dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten dan tekniknya benar.
Namun, ada beberapa kondisi tertentu yang harus diperhatikan sebelum melakukan fisioterapi dada.
Oleh karena itu, sebaiknya para orang tua berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau fisioterapis sebelum menentukan apakah bayinya perlu fisioterapi atau tidak.***