Amalia Bunda Medika

Diabetes Termasuk Gangguan Saraf?

Bagikan :

Neuropati diabetik adalah gangguan saraf akibat penyakit diabetes yang ditandai dengan kesemutan, nyeri, atau mati rasa. Meski dapat terjadi pada saraf di bagian tubuh mana pun, neuropati diabetik lebih sering menyerang saraf di kaki.

Kadar gula darah tinggi bisa menyebabkan saraf di seluruh tubuh mengalami kerusakan dalam jangka panjang. Tidak hanya di kaki, kerusakan saraf juga dapat terjadi di sistem pencernaan, saluran kemih, pembuluh darah, dan jantung.

Diabetes Termasuk Gangguan Saraf?

Penyebab Neuropati Diabetik

Neuropati diabetik terjadi pada penderita diabetes ketika kadar gula darah tinggi melemahkan dinding pembuluh darah yang memberi asupan oksigen dan nutrisi untuk sel saraf. Akibatnya, terjadi kerusakan dan gangguan pada fungsi saraf.

Kerusakan saraf tersebut dapat dipercepat atau diperburuk oleh kombinasi sejumlah faktor berikut:

  • Penyakit autoimun yang menyerang saraf sehingga terjadi peradangan pada saraf
  • Kebiasaan merokok
  • Konsumsi minuman beralkohol

Faktor risiko neuropati diabetik

Semua penderita diabetes berisiko mengalami neuropati diabetik, tetapi risikonya akan lebih besar bila terdapat faktor berikut:

  • Tidak mampu menjaga kadar gula darah dengan baik
  • Menderita diabetes untuk waktu yang lama
  • Memiliki berat badan berlebih
  • Menderita penyakit ginjal

Gejala Neuropati Diabetik

Gejala neuropati diabetik sangat beragam, tergantung letak saraf yang mengalami gangguan. Pada banyak kasus, gejala berkembang secara perlahan dan bertahap sehingga penderita baru menyadarinya ketika sudah terjadi kerusakan saraf.

Neuropati diabetik umumnya menyebabkan gejala berikut di tungkai dan kaki:

  • Kesemutan
  • Nyeri
  • Kram
  • Mati rasa, baik terhadap nyeri maupun suhu

Selain masalah di kaki dan tungkai, penderita neuropati diabetik juga dapat mengalami keluhan berupa:

  • Gangguan keseimbangan
  • Sulit menelan
  • Keringat yang berlebih atau malah berkurang
  • Disfungsi ereksi atau impotensi
  • Vagina kering
  • Penurunan libido
  • Sembelit atau diare, atau keduanya bergantian
  • Gangguan berkemih, seperti mengompol atau sulit buang air kecil
  • Penglihatan buram atau penglihatan ganda
  • Lumpuh pada salah satu sisi wajah (Bell’s palsy)
  • Jantung berdebar

Kapan harus ke dokter

Jika Anda menderita diabetes, lakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin agar kadar gula darah tetap terkontrol. Dokter juga akan memeriksa kondisi kaki Anda, karena sering kali penderita diabetes tidak menyadari adanya luka di kaki.

Segera ke dokter bila mengalami keluhan berikut:

  • Luka di kaki yang tidak kunjung sembuh atau terinfeksi
  • Perubahan pada gairah seksual
  • Gangguan buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB)
  • Nyeri atau rasa terbakar di tangan atau kaki

Perlu diketahui, neuropati diabetik tidak bisa disembuhkan sepenuhnya. Akan tetapi, perkembangan neuropati diabetik dapat diperlambat dengan menjaga kadar gula darah dalam batas normal. Kadar gula darah yang disarankan adalah 80-130 mg/dL sebelum makan dan kurang dari 180 mg/dL 2 jam setelah makan.

Selain dengan obat-obatan, penderita diabetes juga perlu menerapkan gaya hidup sehat dengan menjaga berat badan ideal, menjaga tekanan darah normal, tidak merokok, dan mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

Pencegahan Neuropati Diabetik

Cara utama untuk mencegah neuropati diabetik adalah mencegah diabetes, yaitu dengan:

  • Mengonsumsi makanan rendah kalori dan lemak, serta tinggi serat, seperti buah dan sayur
  • Berolahraga rutin dengan intensitas ringan minimal 30 menit setiap hari, seperti jogging, berenang, atau bersepeda
  • Mengurangi berat badan bila Anda mengalami berat badan berlebih

Untuk penderita diabetes, pencegahan neuropati diabetik dan komplikasinya dapat dilakukan dengan:

  • Rutin mengontrol kadar gula darah
  • Menjaga kaki tetap bersih dan tidak kering
  • Tidak berjalan dengan bertelanjang kaki meski di dalam rumah
  • Mengenakan sepatu yang pas dan nyaman
  • Memeriksa kaki setiap hari, dan segera ke dokter bila terdapat luka di kaki

Leave a Comment