Ibadah puasa boleh dilakukan oleh siapa saja, meski sedang mengidap masalah kesehatan tertentu, termasuk hipertensi. Pasalnya, puasa tidak akan memberikan efek negatif terhadap tekanan darah.”
Sebaliknya, puasa akan membantu menurunkan hipertensi sekaligus meningkatkan imunitas tubuh. Selama tidak ada komplikasi yang membahayakan, pengidap hipertensi tetap boleh berpuasa.
Baca juga: Tips Lancar, Jalankan Ibadah Puasa Meski Sedang Sakit
Namun, kondisi tubuhmu perlu diperhatikan sebelum menjalankan ibadah puasa. Jadi, kamu tetap bisa ikut puasa dengan nyaman dan aman meski memiliki hipertensi. Berikut tips supaya hipertensi tak menjadi lebih parah saat puasa:
- Konsumsi Garam Berlebihan
Garam atau khususnya natrium dalam garam adalah kontributor utama tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Ini disebabkan karena peran garam dalam mempengaruhi keseimbangan cairan dalam darah.
Garam meja mengandung sekitar 40 persen natrium. Sementara itu, American Heart Association merekomendasikan konsumsi garam harian tidak lebih dari 2.300 miligram natrium atau setara dengan satu sendok teh.
Baca juga: Puasa Bisa Mengeluarkan Racun dari Tubuh, Benarkah?
- Konsumsi Minuman Beralkohol
Mengonsumsi terlalu banyak alkohol juga dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Bagi pengidap hipertensi, mengurangi konsumsi alkohol bisa membantu meringankan kondisi tersebut. Pasalnya, alkohol dapat mencegah obat tekanan darah yang kamu konsumsi tidak bekerja secara efektif.
Tak hanya itu, banyak minuman beralkohol tinggi gula dan kalori. Artinya, konsumsi alkohol dapat memicu obesitas yang berujung pada hipertensi. Konsumsi alkohol yang dianjurkan adalah dua minuman untuk pria dan satu untuk wanita setiap harinya.
- Makanan Olahan Kaya Lemak Jenuh
Agar kesehatan jantung tetap terjaga, kamu harus mengurangi asupan lemak jenuh. Hal ini terutama berlaku untuk orang dengan tekanan darah tinggi. Lemak trans adalah lemak buatan yang meningkatkan umur simpan dan stabilitas makanan kemasan.
Namun, lemak trans juga akan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Kondisi ini tentu dapat meningkatkan risiko hipertensi. Akibatnya, tubuh akan rentan terhadap penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
- Makanan Kalengan
Sebagian besar makanan yang dikemas dalam kaleng memiliki kandungan natrium yang tinggi. Makanan ini memang sangat praktis, terlebih jika kamu tidak punya banyak waktu untuk memasak. Akan tetapi, waspadai dampaknya jika kamu mengonsumsinya secara berlebihan. Tak hanya hipertensi, makanan kalengan juga bisa memicu obesitas.
Demikian, semoga puasa ini menjadikan kita semakin bersemangat dan tetap sehat.***