Amalia Bunda Medika

Penyebab Kejang Demam pada Anak, Ini Cara Mengatasinya

Bagikan :

Kejang demam pada anak sering kali menjadi momok bagi orang tua. Bayangkan, si kecil yang awalnya hanya mengalami demam mendadak mengalami kejang. 

Sehingga, membuat tubuhnya kaku atau bahkan tidak sadarkan diri. Kondisi ini tentu menimbulkan kepanikan. 

Namun, sebelum Anda terlalu khawatir, penting untuk memahami penyebab, faktor risiko, serta cara mengatasi dan mencegahnya.  

Apa Itu Kejang Demam?

Kejang demam adalah kejang yang terjadi akibat kenaikan suhu tubuh yang tinggi, biasanya di atas 38°C. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun. 

Kejang demam dapat berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit, tetapi umumnya tidak menyebabkan kerusakan otak atau gangguan kesehatan jangka panjang.  

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kejang demam bisa dikategorikan menjadi dua jenis:  

1. Kejang Demam Sederhana

   – Terjadi kurang dari 15 menit  

   – Tidak berulang dalam waktu 24 jam  

   – Tidak melibatkan bagian tubuh tertentu  

   – Biasanya berhenti sendiri tanpa perlu tindakan khusus  

2. Kejang Demam Kompleks

   – Berlangsung lebih dari 15 menit  

   – Bisa terjadi lebih dari sekali dalam 24 jam  

   – Melibatkan satu sisi tubuh atau bagian tubuh tertentu  

   – Berisiko berkembang menjadi epilepsi jika sering terjadi  

Penyebab Kejang Demam pada Anak

Kejang demam umumnya terjadi akibat respons tubuh terhadap demam tinggi. Beberapa penyebabnya meliputi:  

1. Infeksi Virus atau Bakteri

Flu, radang tenggorokan, infeksi telinga, atau infeksi saluran pernapasan bisa menyebabkan demam tinggi yang memicu kejang.  

2. Reaksi Pasca Imunisasi

Beberapa vaksin seperti DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus) atau MMR (Measles, Mumps, Rubella) dapat menyebabkan demam sebagai efek samping, yang dalam beberapa kasus dapat berujung kejang.  

3. Faktor Genetik

Jika ada riwayat keluarga dengan kejang demam, kemungkinan anak mengalami kondisi serupa lebih tinggi.  

4. Lonjakan Suhu Tubuh yang Cepat

Tidak hanya suhu tinggi, tetapi peningkatan suhu yang tiba-tiba juga bisa memicu kejang demam pada anak.  

Cara Mengatasi Kejang Demam pada Anak

Ketika anak mengalami kejang demam, tetaplah tenang dan lakukan langkah-langkah berikut:  

1. Posisikan Anak dengan Aman

Letakkan anak di permukaan datar, miringkan tubuhnya agar tidak tersedak. Jangan memasukkan benda apa pun ke dalam mulutnya.  

2. Perhatikan Durasi Kejang

Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit, segera cari bantuan medis.  

3. Longgarkan Pakaian

Pastikan anak mendapatkan udara yang cukup dengan melonggarkan pakaian yang ketat.  

4. Jangan Paksa Minum atau Makan

Saat kejang, anak tidak boleh diberi minum atau makanan karena berisiko tersedak.  

5. Segera Bawa ke Dokter Jika Diperlukan

Jika kejang berlangsung lama, terjadi berulang, atau setelah kejang anak tampak lemas dan tidak merespons, segera cari pertolongan medis.  

Kapan Harus ke Dokter?

Anda harus segera membawa anak ke dokter jika:  

– Kejang berlangsung lebih dari 5 menit  

– Anak mengalami kesulitan bernapas setelah kejang  

– Kejang terjadi lebih dari satu kali dalam sehari  

– Anak tampak sangat lemas dan tidak merespons setelah kejang  

Jika Anda membutuhkan layanan kesehatan berkualitas untuk menangani kejang demam pada anak, Klinik Utama Amalia Bunda Medika siap membantu. 

Klinik ini didirikan oleh Yayasan Amal Bunda dengan tujuan memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat, termasuk lansia dan penerima manfaat pengobatan gratis.  

Kontak Klinik Utama Amalia Bunda Medika:  

  • WhatsApp Center: 0823-2969-9844  
  • Email: amaliabundamedika@gmail.com  
  • Alamat: Jl. Rajiman No. 44 Kebonmanis, Kec. Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah  

Kesimpulan

Kejang demam pada anak memang bisa membuat panik, tetapi dengan penanganan yang tepat, kondisi ini umumnya tidak berbahaya. 

Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari infeksi hingga faktor genetik. Jika anak mengalami kejang demam, tetap tenang dan lakukan langkah pertolongan pertama sebelum bawa ke dokter jika diperlukan. 

Yang terpenting, selalu pantau suhu tubuh anak saat demam dan lakukan pencegahan agar risiko kejang dapat diminimalkan.***

Leave a Comment