Usus buntu sering kali dianggap penyakit ringan, padahal jika dibiarkan, kondisi ini bisa berakibat fatal.
Apendisitis, atau radang usus buntu, adalah peradangan pada organ kecil bernama apendiks yang menempel di bagian awal usus besar.
Banyak yang tak sadar bahwa pola makan sehari-hari berpengaruh besar terhadap kondisi ini. Ya, makanan ternyata bisa menjadi salah satu pemicu infeksi usus buntu.
Jadi, bagaimana cara mengenali gejalanya? Dan makanan apa saja yang sebaiknya Anda hindari agar tidak memperburuk kondisi usus? Mari kita kupas tuntas secara ringan dan jelas.
Gejala Awal Usus Buntu yang Harus Diwaspadai
Radang usus buntu tidak langsung menunjukkan gejala yang mencolok. Justru, banyak penderita awalnya hanya merasa tidak nyaman di perut.
Seiring waktu, keluhan semakin jelas dan bisa berubah menjadi kondisi darurat medis. Beberapa gejala umum usus buntu antara lain:
– Nyeri perut kanan bawah, yang biasanya dimulai dari sekitar pusar lalu bergeser ke sisi kanan
– Mual dan muntah yang muncul setelah rasa sakit di perut
– Demam ringan
– Hilangnya nafsu makan
– Kembung, perut terasa penuh, atau susah buang angin
– Sering buang air kecil atau sakit saat buang air kecil
Gejala ini bisa berbeda-beda tergantung usia dan kondisi tubuh masing-masing orang.
Nah, yang jelas, jika Anda merasakan nyeri hebat di bagian kanan bawah perut dan disertai gejala lainnya, sebaiknya segera ke fasilitas kesehatan.
Apa Saja Makanan yang Bisa Memicu Infeksi Usus?
Satu hal penting yang kerap dilupakan adalah bahwa makanan juga berperan besar dalam menjaga kesehatan pencernaan, termasuk usus buntu. Berikut ini beberapa jenis makanan yang sebaiknya Anda waspadai:
– Makanan rendah serat
Kekurangan serat membuat sistem pencernaan jadi lambat. Akibatnya, sisa makanan lebih mudah menyumbat saluran usus buntu.
– Makanan cepat saji
Gorengan, burger, dan makanan olahan tinggi lemak memperberat kerja usus dan bisa memicu peradangan.
– Makanan pedas
Bagi Anda yang punya saluran cerna sensitif, makanan pedas bisa menimbulkan iritasi dan memperparah kondisi usus.
– Biji-bijian keras
Biji cabai, biji semangka, atau jagung yang tidak dicerna sempurna bisa menyumbat usus, termasuk saluran apendiks.
– Daging olahan
Sosis, nugget, dan produk daging kalengan umumnya mengandung zat aditif yang tak ramah untuk usus, terutama jika dikonsumsi berlebihan.
Mulai sekarang, tak ada salahnya Anda memperhatikan kembali pola makan harian. Perbanyak asupan serat dari sayur dan buah, minum air cukup, dan kurangi makanan olahan.
Pemeriksaan Dini di Klinik Amalia Bunda Medika
Jika Anda mengalami gejala usus buntu, jangan menunda untuk periksa. Klinik Utama Amalia Bunda Medika hadir sebagai solusi pelayanan kesehatan yang amanah dan profesional, terutama bagi lansia dan masyarakat yang membutuhkan bantuan medis secara gratis.
Klinik ini dikelola oleh Yayasan Amal Bunda dan berlokasi di Jl. Rajiman no. 44, Kebonmanis, Cilacap Utara, Jawa Tengah. Anda bisa menghubungi melalui WA Center di 0823-2969-9844 atau email ke amaliabundamedika@gmail.com.
Selain menangani penyakit umum, klinik ini juga siap melayani berbagai keluhan kesehatan dengan pendekatan ramah dan penuh kepedulian.
Kesimpulan
Gejala usus buntu sering kali datang tanpa peringatan, namun bisa diketahui dari rasa nyeri khas di perut kanan bawah. Makanan menjadi salah satu faktor risiko yang sering diabaikan.
Maka dari itu, hindari makanan rendah serat, cepat saji, dan biji-bijian keras agar usus Anda tetap sehat.
Jika gejala mengarah pada apendisitis, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis.
Klinik Amalia Bunda Medika bisa menjadi pilihan tepat untuk Anda yang butuh pelayanan kesehatan terpercaya di Cilacap.
Selalu jaga pola makan, minum cukup air, dan lakukan gaya hidup aktif untuk menjaga kesehatan saluran cerna. Karena perut yang sehat adalah awal dari tubuh yang kuat.***