Amalia Bunda Medika

Faktor yang Memperparah Kejang, Apa yang Tidak Boleh Dilakukan?

Bagikan :

Kejang adalah kondisi yang terjadi akibat aktivitas listrik abnormal di otak. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, baik penderita epilepsi maupun orang yang mengalami gangguan neurologis lainnya. 

Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa faktor yang dapat memperburuk kejang?  

Jika tidak ditangani dengan benar, kejang dapat berulang lebih sering, berlangsung lebih lama, atau bahkan menyebabkan komplikasi serius. 

Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang bisa memperparah kejang dan apa saja yang harus dihindari saat seseorang mengalami kejang.  

Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Seseorang Mengalami Kejang?

Saat seseorang mengalami kejang, banyak orang panik dan justru melakukan tindakan yang bisa memperburuk kondisi penderita. 

Berikut beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan saat menghadapi seseorang yang mengalami kejang:  

Jangan Menahan atau Mencoba Menghentikan Gerakan Kejang

Menahan tubuh orang yang sedang kejang dapat menyebabkan cedera, baik bagi penderita maupun orang yang menolong. Sebaiknya biarkan kejang berlangsung hingga berhenti dengan sendirinya.  

Jangan Memasukkan Benda ke Mulut Penderita

Ada mitos yang menyebutkan bahwa penderita kejang bisa menggigit lidahnya hingga putus, sehingga banyak orang mencoba memasukkan sendok atau benda lain ke dalam mulutnya. 

Faktanya, tindakan ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan cedera mulut atau tersedak.  

Jangan Memberi Makanan atau Minuman

Saat kejang terjadi, penderita tidak bisa mengontrol refleks menelan. Memberikan makanan atau minuman bisa menyebabkan tersedak atau masuknya cairan ke saluran pernapasan.  

Jangan Membiarkan Penderita Sendirian

Meskipun sebagian besar kejang berhenti dalam beberapa menit, penderita bisa mengalami cedera jika tidak ada yang mengawasi. Pastikan ada orang di sekitarnya untuk memastikan kondisinya tetap aman.  

Jangan Panik, Tetap Tenang!

Panik hanya akan memperburuk situasi. Cobalah tetap tenang dan pastikan lingkungan sekitar penderita aman. 

Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit atau penderita tidak sadarkan diri setelah kejang, segera hubungi tenaga medis.  

Faktor yang Dapat Memperparah Kejang

Kurang Tidur dan Kelelahan

Kurang tidur bisa menjadi pemicu utama kejang. Saat tubuh kelelahan dan kurang istirahat, aktivitas listrik di otak menjadi lebih tidak stabil, meningkatkan risiko terjadinya kejang.  

Stres dan Kecemasan Berlebihan

Stres emosional dapat memicu ketidakseimbangan neurotransmitter di otak, yang berkontribusi terhadap peningkatan frekuensi kejang. 

Oleh karena itu, mengelola stres dengan baik sangat penting bagi penderita gangguan kejang.  

Mengonsumsi Alkohol dan Kafein Berlebihan

Alkohol dan kafein dapat mempengaruhi sistem saraf dan memperburuk kejang. Alkohol dapat mengganggu keseimbangan kimia di otak. 

Nah, sementara kafein dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan gangguan tidur dan meningkatkan risiko kejang.  

Menghentikan Obat Kejang Secara Tiba-Tiba

Penderita epilepsi atau gangguan kejang lainnya biasanya diberi obat oleh dokter untuk mengontrol kejang. 

Menghentikan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi dengan dokter dapat menyebabkan kejang kambuh atau menjadi lebih parah.  

Paparan Cahaya Terang yang Berkedip (Photosensitive Epilepsy)

Beberapa orang mengalami photosensitive epilepsy, di mana cahaya yang berkedip cepat bisa memicu kejang. 

Hal ini sering terjadi saat menonton TV, bermain video game, atau berada di tempat dengan pencahayaan strobo.  

Dehidrasi dan Ketidakseimbangan Elektroli

Kurangnya cairan dalam tubuh dan ketidakseimbangan elektrolit seperti natrium dan kalium dapat mempengaruhi aktivitas listrik di otak dan meningkatkan risiko kejang.  

Demam Tinggi

Pada beberapa orang, terutama anak-anak, demam tinggi bisa memicu kejang yang disebut kejang demam. Oleh karena itu, menjaga suhu tubuh tetap stabil sangat penting untuk menghindari kondisi ini.  

Bagaimana Cara Menangani Kejang dengan Benar?

Untuk memastikan penderita kejang tetap aman, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:  

  • Pindahkan benda berbahaya dari sekitar penderita untuk menghindari cedera.  
  • Posisikan penderita miring untuk mencegah tersedak jika ada cairan di mulutnya.  
  • Longgarkan pakaian ketat di sekitar leher untuk membantu pernapasan.  
  • Catat durasi kejang, jika berlangsung lebih dari 5 menit segera cari pertolongan medis.  
  • Tetap dampingi penderita hingga kejang benar-benar berhenti dan ia sadar sepenuhnya.  

Klinik Amalia Bunda Medika, Solusi untuk Masalah Saraf Anda

Jika Anda atau orang terdekat mengalami masalah kejang, berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf adalah langkah yang tepat. 

Klinik Utama Amalia Bunda Medika menyediakan layanan kesehatan terbaik, termasuk Poli Saraf dengan dr. Bethadina P.P.D, Sp.N, dokter spesialis saraf yang siap membantu Anda.  

Alamat Klinik:

Jl. Rajiman No. 44, Kebonmanis, Kec. Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.  

🩺 Jadwal Praktik Poli Saraf:

🕐 Selasa, Kamis, dan Jumat

⏰ Pukul 12.30 – 14.30

📞 Hubungi Kami:  

📱 WhatsApp Center: 0823-2969-9844  

📧 Email: amaliabundamedika@gmail.com  

Kesimpulan

Kejang bisa menjadi lebih parah jika dipicu oleh faktor seperti kurang tidur, stres, konsumsi alkohol, atau penghentian obat secara tiba-tiba. 

Selain itu, kesalahan dalam menangani kejang, seperti memasukkan benda ke mulut penderita atau menahannya dengan paksa, justru bisa membahayakan.  

Memahami cara menangani kejang dengan benar sangat penting agar penderita tetap aman dan terhindar dari risiko yang lebih besar. 

Jika Anda atau keluarga mengalami kejang berulang, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf di Klinik Amalia Bunda Medika.  

Jangan sepelekan masalah kejang—penanganan yang tepat bisa menyelamatkan nyawa!***

Leave a Comment