Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu. Bisa karena penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Stroke tidak hanya mengancam nyawa, tetapi juga bisa menyebabkan kecacatan permanen. Oleh karena itu, Anda mesti mengenali gejala awal dan segera mengambil tindakan medis yang tepat.
Kabar baiknya, redaksi akan menyajikan deretan gejala stroke sejak dini, lengkap dengan cara mengobatinya. Jika Anda penasaran, simak artikel ini sampai akhir.
Gejala Awal Stroke yang Harus Diwaspadai
1. Sulit Berbicara atau Bingung
Penderita mungkin mengalami kesulitan berbicara atau memahami perkataan orang lain. Ucapan bisa menjadi kacau atau tidak jelas.
2. Sakit Kepala Hebat Secara Tiba-Tiba
Sakit kepala parah yang muncul mendadak tanpa penyebab yang jelas bisa menjadi tanda stroke, terutama jika disertai pusing atau kehilangan keseimbangan.
3. Lumpuh atau Lemah pada Satu Sisi Tubuh
Jika Anda atau orang di sekitar mengalami kesulitan mengangkat satu tangan atau merasa salah satu sisi tubuh melemah, ini bisa menjadi tanda stroke.
4. Gangguan Penglihatan
Penglihatan bisa menjadi buram atau bahkan hilang sepenuhnya pada satu atau kedua mata.
5. Kesulitan Berjalan atau Hilang Keseimbangan
Stroke dapat menyebabkan kesulitan dalam bergerak, membuat seseorang mudah jatuh atau kehilangan koordinasi tubuh.
Langkah Cepat Menghadapi Stroke: FAST
– F (Face – Wajah): Apakah wajah terlihat tidak simetris saat tersenyum?
– A (Arms – Lengan): Bisakah mengangkat kedua lengan secara bersamaan?
– S (Speech – Bicara): Apakah bicara menjadi tidak jelas?
– T (Time – Waktu): Jika menemukan gejala ini, segera cari bantuan medis.
Cara Mengobati Stroke
Setelah stroke terjadi, penanganan cepat sangat diperlukan untuk mengurangi dampak buruknya. Berikut beberapa metode pengobatan stroke:
1. Penyuntikan rtPA (Rekombinan Tissue Plasminogen Activator)
Ini adalah obat yang dapat menghancurkan bekuan darah dan harus diberikan dalam waktu 4,5 jam setelah stroke terjadi.
2. Obat Antikoagulan dan Antiplatelet
Obat-obatan ini digunakan untuk mencegah pembentukan gumpalan darah yang bisa memicu stroke kembali.
3. Antihipertensi
Tekanan darah tinggi adalah salah satu penyebab utama stroke. Obat antihipertensi diberikan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
4. Operasi
Dalam beberapa kasus, operasi diperlukan untuk menghilangkan bekuan darah atau memperbaiki pembuluh darah yang pecah.
5. Terapi Rehabilitasi
Setelah kondisi stabil, terapi fisik dan okupasi dibutuhkan untuk membantu pasien memulihkan fungsi tubuh yang terganggu akibat stroke.
5. Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Stroke
Agar penanganan lebih akurat, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:
– CT Scan, MRI, dan PET Scan untuk melihat kondisi otak secara detail.
– Tes darah dan urine untuk mendeteksi adanya faktor risiko seperti diabetes atau gangguan pembekuan darah.
– Analisis cairan otak untuk mengetahui adanya infeksi atau peradangan.
– Biopsi saraf dan otot jika ada dugaan kelainan saraf lainnya.
Tidak hanya itu, Dokter spesialis saraf memiliki peran krusial dalam menangani pasien stroke. Klinik Amalia Bunda Medika menyediakan layanan Poli Saraf dengan dokter spesialis saraf dr. Bethadina P.P.D, Sp.N yang berpraktik pada:
– Hari: Selasa, Kamis & Jumat
– Jam: 12.30 – 14.30
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala stroke, segera cari pertolongan medis. Penanganan cepat bisa menyelamatkan nyawa dan meminimalkan risiko kecacatan permanen.***