Kanker lambung adalah salah satu jenis kanker yang berkembang di dinding lambung dan dapat menyebar ke organ lain.
Penyakit ini sering kali sulit dideteksi pada tahap awal karena gejalanya cenderung samar, seperti gangguan pencernaan, nyeri perut, kehilangan nafsu makan, hingga penurunan berat badan drastis.
Faktor risiko kanker lambung bisa berasal dari kebiasaan makan, infeksi bakteri Helicobacter pylori, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, serta faktor genetik.
Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting agar pengobatan dapat dilakukan secara efektif.
Tindakan Medis untuk Kanker Lambung
Jika seseorang didiagnosis menderita kanker lambung, ada beberapa tindakan medis yang bisa dilakukan, tergantung pada stadium penyakit dan kondisi pasien:
1. Operasi Bedah
Jika kanker masih dalam tahap awal, prosedur gastrektomi atau pengangkatan sebagian atau seluruh lambung dapat dilakukan. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran sel kanker ke organ lain.
2. Kemoterapi
Terapi ini menggunakan obat-obatan khusus untuk membunuh sel kanker atau menghambat pertumbuhannya.
Kemoterapi bisa diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor atau setelah operasi untuk memastikan tidak ada sel kanker yang tersisa.
3. Radioterapi
Penggunaan sinar radiasi bertujuan untuk menghancurkan sel kanker yang masih tertinggal setelah operasi. Radioterapi juga dapat membantu meredakan gejala kanker lambung pada pasien stadium lanjut.
4. Terapi Targeted dan Imunoterapi
Ini adalah jenis pengobatan yang lebih modern dan fokus pada molekul spesifik yang menyebabkan pertumbuhan kanker.
Imunoterapi juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker secara alami.
Makanan yang Harus Dihindari
Pola makan memiliki peran penting dalam mencegah serta mengelola kanker lambung. Berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari:
1. Makanan Tinggi Garam
Asupan garam berlebihan dapat merusak lapisan lambung dan meningkatkan risiko kanker lambung. Hindari makanan seperti ikan asin, makanan kalengan, dan camilan tinggi natrium.
2. Makanan yang Diasap dan Dipanggang
Proses pengasapan dan pemanggangan menghasilkan senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker. Sebaiknya batasi konsumsi daging asap, ikan asap, serta makanan yang dibakar hingga gosong.
3. Makanan Olahan dan Instan
Makanan yang mengandung pengawet, pewarna buatan, dan bahan tambahan lainnya dapat meningkatkan peradangan di lambung. Sebaiknya pilih makanan segar dan alami.
4. Minuman Beralkohol dan Berkafein
Alkohol dapat mengiritasi lapisan lambung, sedangkan kafein dalam kopi dan teh dapat meningkatkan produksi asam lambung yang bisa memperburuk kondisi penderita kanker lambung.
5. Makanan Berlemak dan Berminyak
Makanan yang tinggi lemak jenuh dapat memicu gangguan pencernaan dan memperparah gejala kanker lambung. Hindari makanan seperti gorengan, fast food, dan produk susu tinggi lemak.
Makanan yang Dianjurkan
– Sayuran hijau seperti brokoli, bayam, dan kale yang kaya antioksidan.
– Buah-buahan segar seperti apel, jeruk, dan pisang yang kaya vitamin.
– Protein sehat dari ikan, tahu, dan tempe.
– Karbohidrat kompleks seperti nasi merah dan oatmeal.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri perut yang tidak kunjung membaik, muntah darah, atau sulit menelan, segera periksakan diri ke dokter.
Klinik Amalia Bunda Medika menyediakan layanan Poli Bedah bersama dr. Gatot Ismaya W. Sp.B, dokter spesialis bedah yang siap memberikan konsultasi dan penanganan terbaik. Jadwal praktik:
– Hari: Senin – Jum’at
– Pukul: 19.00 – 21.00
Kesimpulan
Kanker lambung adalah penyakit yang serius tetapi bisa ditangani dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat. Selain menjalani tindakan medis, pola makan yang sehat juga sangat berperan dalam mendukung pemulihan.
Hindari makanan yang dapat memperburuk kondisi lambung dan periksakan diri secara rutin jika mengalami gejala mencurigakan.***