Amalia Bunda Medika

Panduan Puasa untuk Lansia yang Sakit Lambung, Hindari Makanan Ini 

Bagikan :

Puasa Ramadan merupakan ibadah yang ingin dijalankan oleh semua Muslim, termasuk lansia yang memiliki riwayat sakit lambung. 

Namun, kondisi tubuh yang semakin rentan membuat mereka harus lebih selektif dalam memilih makanan agar puasa tetap berjalan lancar dan tidak menimbulkan masalah kesehatan.  

Jika Anda atau orang terdekat memiliki masalah lambung seperti maag atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), penting untuk mengetahui makanan apa saja yang sebaiknya dihindari selama berpuasa. 

Dengan menjaga pola makan yang tepat, lansia bisa menjalankan ibadah dengan lebih nyaman tanpa mengalami gangguan lambung yang mengganggu.  

Mengapa Lansia dengan Sakit Lambung Perlu Berhati-hati Saat Puasa?

Lansia dengan gangguan lambung lebih rentan terhadap naiknya asam lambung saat perut kosong dalam waktu lama. 

Jika tidak dikelola dengan baik, puasa justru bisa memperburuk kondisi mereka. Beberapa risiko yang bisa terjadi antara lain:  

– Naiknya asam lambung yang menyebabkan perut terasa perih, mual, dan nyeri ulu hati.  

– Produksi gas berlebih, yang bisa menyebabkan kembung dan rasa tidak nyaman.  

– Gangguan pencernaan, seperti sembelit atau diare akibat pola makan yang tidak seimbang saat sahur dan berbuka.  

Namun, dengan memilih makanan yang tepat dan menghindari makanan tertentu, lansia tetap bisa menjalani puasa dengan nyaman.  

Makanan yang Harus Dihindari Lansia dengan Gangguan Lambung

Agar puasa tetap lancar dan perut tidak bermasalah, berikut beberapa makanan yang sebaiknya dihindari oleh lansia dengan sakit lambung:  

1. Makanan Pedas  

Makanan pedas seperti sambal, cabai, dan saus berbumbu kuat dapat meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan iritasi pada dinding lambung. 

Lansia yang memiliki riwayat maag atau GERD sebaiknya menghindari makanan pedas agar tidak mengalami nyeri perut saat berpuasa.  

2. Makanan Asam

Buah-buahan asam seperti jeruk, lemon, nanas, dan tomat dapat merangsang produksi asam lambung yang berlebihan. Sebaiknya, pilih buah yang lebih ramah lambung seperti pisang, pepaya, atau melon.  

3. Makanan Berminyak dan Berlemak Tinggi

Gorengan, makanan bersantan, serta daging berlemak tinggi dapat memperlambat proses pencernaan dan meningkatkan risiko refluks asam. 

Hindari makanan seperti ayam goreng, rendang, atau makanan cepat saji yang tinggi lemak.  

4. Minuman Berkafein

Teh, kopi, dan minuman bersoda mengandung kafein yang dapat merangsang produksi asam lambung lebih banyak. 

Selain itu, kafein juga dapat menyebabkan dehidrasi, yang justru membuat tubuh semakin lemas saat berpuasa.  

5. Makanan yang Mengandung Gas

Sayuran seperti kol, brokoli, dan kacang-kacangan dapat menyebabkan perut kembung dan meningkatkan tekanan di lambung. Sebaiknya, konsumsi sayuran yang lebih mudah dicerna seperti bayam atau wortel.  

6. Makanan Manis Berlebihan

Makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi, seperti kue kering, sirup, dan es campur dapat meningkatkan kadar gula darah secara drastis lalu menurun dengan cepat, menyebabkan tubuh mudah lemas. 

Selain itu, gula berlebih juga bisa memperlambat proses pencernaan dan memicu naiknya asam lambung.  

Tips Puasa Sehat untuk Lansia dengan Sakit Lambung

Agar puasa tetap berjalan lancar dan nyaman, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan oleh lansia yang memiliki gangguan lambung:  

1. Pilih Makanan yang Lembut dan Mudah Dicerna  

Makanan seperti bubur, oatmeal, atau nasi tim bisa menjadi pilihan terbaik untuk sahur dan berbuka karena lebih mudah dicerna dan tidak membebani lambung.  

2. Makan dalam Porsi Kecil tetapi Sering

Saat berbuka, sebaiknya tidak langsung makan dalam jumlah besar. Mulailah dengan makanan ringan seperti kurma dan air putih, kemudian beri jeda sebelum mengonsumsi makanan utama.  

3. Hindari Tidur Setelah Makan

Langsung berbaring setelah makan dapat meningkatkan risiko refluks asam. Usahakan memberi jeda setidaknya 2-3 jam sebelum tidur agar pencernaan bekerja lebih optimal.  

4. Perbanyak Air Putih

Minumlah cukup air putih selama sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi dan membantu melancarkan sistem pencernaan.  

5. Konsultasi dengan Dokter Jika Diperlukan

Jika memiliki riwayat gangguan lambung yang cukup parah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani puasa. 

Dokter dapat memberikan saran terbaik mengenai pola makan atau obat yang perlu dikonsumsi agar kondisi tetap stabil.  

Jika memiliki keluhan lambung yang cukup serius, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam. 

Di Klinik Amalia Bunda Medika, Anda bisa mendapatkan konsultasi dengan dr. Irfan Alfarizi, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam yang siap membantu Anda mendapatkan solusi terbaik untuk puasa yang lebih nyaman.  

Jadwal Praktik:

– Hari: Selasa & Kamis  

– Pukul: 16.30 – 18.30  

Kesimpulan

Lansia dengan sakit lambung tetap bisa menjalankan puasa selama Ramadan dengan memperhatikan pola makan dan memilih makanan yang tepat. 

Hindari makanan pedas, asam, berminyak, berkafein, serta makanan yang dapat memicu produksi asam lambung berlebih. 

Sebaliknya, pilih makanan yang lembut dan mudah dicerna, makan dalam porsi kecil, dan tetap menjaga asupan cairan agar tubuh tetap sehat.  

Semoga Ramadan kali ini tetap menjadi momen yang penuh keberkahan dan kesehatan bagi Anda dan keluarga. Tetap jaga pola makan yang sehat agar puasa berjalan lancar!***

Leave a Comment