Mengalami patah tulang tentu bukan hal yang menyenangkan. Selain menimbulkan rasa sakit, proses penyembuhannya juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Namun, tahukah Anda bahwa pola makan berperan besar dalam mempercepat atau bahkan menghambat pemulihan tulang yang patah?
Mari kita bahas berapa lama tulang bisa sembuh dan makanan apa saja yang sebaiknya dihindari agar proses penyembuhan lebih optimal.
Berapa Lama Patah Tulang Bisa Sembuh?
Waktu penyembuhan patah tulang bisa berbeda-beda tergantung pada lokasi, tingkat keparahan, usia, dan kondisi kesehatan seseorang. Secara umum, berikut perkiraan waktu penyembuhan berdasarkan jenis tulang:
– Tulang kecil (seperti jari tangan atau kaki): 3-6 minggu
– Tulang panjang (seperti lengan dan kaki): 6-12 minggu
– Tulang panggul atau tulang belakang: Bisa memakan waktu lebih dari 12 minggu
– Fraktur kompleks atau patah tulang dengan komplikasi: Bisa lebih dari 6 bulan
Faktor lain seperti asupan nutrisi, gaya hidup, dan perawatan medis juga berpengaruh terhadap kecepatan pemulihan.
Fase Penyembuhan Patah Tulang
1. Fase Inflamasi (0-7 hari)
Saat tulang patah, tubuh akan langsung merespons dengan pembentukan bekuan darah di area cedera. Ini bertujuan untuk melindungi tulang yang rusak dan memulai proses penyembuhan.
2. Fase Reparasi (1-6 minggu)
Pada fase ini, tubuh mulai membentuk jaringan tulang baru di sekitar area patah. Kolagen dan kalsium berperan penting dalam proses ini.
3. Fase Remodeling (6 minggu – beberapa bulan)
Setelah jaringan tulang terbentuk, tubuh akan memperkuat dan menyempurnakan strukturnya agar kembali seperti semula.
Makanan yang Harus Dihindari Agar Tulang Cepat Sembuh
Selain mengonsumsi makanan bergizi yang kaya kalsium, protein, dan vitamin D, ada beberapa makanan yang sebaiknya Anda hindari karena dapat menghambat proses penyembuhan tulang:
1. Makanan Tinggi Gula
Gula dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh dan menghambat penyerapan kalsium. Hindari makanan seperti permen, kue, minuman bersoda, dan makanan olahan dengan kandungan gula tinggi.
2. Alkohol
Mengonsumsi alkohol dapat memperlambat pembentukan sel tulang baru, yang membuat proses penyembuhan menjadi lebih lama.
3. Kafein Berlebihan
Minuman berkafein seperti kopi, teh, dan soda dapat meningkatkan pembuangan kalsium melalui urin, sehingga tubuh kekurangan mineral penting untuk pemulihan tulang.
4. Makanan Tinggi Garam
Terlalu banyak garam dalam makanan bisa menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak kalsium melalui urin. Batasi konsumsi makanan asin seperti makanan cepat saji, keripik, dan makanan kaleng.
5. Makanan Berlemak Tinggi
Lemak berlebih, terutama lemak jenuh dari makanan gorengan dan junk food, bisa menghambat penyerapan kalsium dan vitamin D yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun kembali tulang.
Tips Agar Tulang Cepat Sembuh
Untuk mempercepat penyembuhan patah tulang, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
– Perbanyak konsumsi makanan kaya kalsium, protein, dan vitamin D seperti susu, ikan, telur, dan sayuran hijau.
– Rutin berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk membantu produksi vitamin D alami dalam tubuh.
– Hindari merokok dan alkohol yang dapat memperlambat proses penyembuhan tulang.
– Konsultasikan dengan dokter spesialis bedah untuk memastikan perawatan yang tepat.
Layanan Poli Bedah di Klinik Amalia Bunda Medika
Jika Anda mengalami patah tulang dan membutuhkan konsultasi medis, Klinik Amalia Bunda Medika menyediakan layanan Poli Bedah yang ditangani oleh dr. Gatot Ismaya W., Sp.B, dokter spesialis bedah yang berpengalaman.
*Jadwal Praktik:
– Hari: Senin – Jumat
– Pukul: 19.00 – 21.00
Klinik Amalia Bunda Medika didirikan oleh Yayasan Amal Bunda dengan tujuan memberikan layanan kesehatan terbaik bagi lansia dan masyarakat yang membutuhkan.
*Alamat:
Jl. Rajiman No. 44, Kebonmanis, Kec. Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
*Kontak:
– WhatsApp: 0823-2969-9844
– Email: amaliabundamedika@gmail.com
Jangan biarkan patah tulang menghambat aktivitas Anda. Pastikan untuk mendapatkan perawatan terbaik dan menjaga pola makan yang sehat agar penyembuhan berjalan optimal.***